Pada umumnya orang dewasa memiliki kecenderungan agar remaja tidak melakukan seks, tidaklah mengherankan bahwa banyak orang tua dan guru-guru yang berfikir apakah memberikan informasi mengenai kontrasepsi mungkin akan membuat mereka justru menjadi aktif secara seksual. Penelitian selama bertahun-tahun menunjukkan jawaban yang jelas mengenai hal ini; pendidikan seks tidak meningkatkan aktifitas seksual.
Pada kenyataannya dalam beberapa kasus, mengajarkan remaja tentang kontrasepsi tampaknya menunda aktifitas seksual mereka. Karena para remaja seringkali memperoleh pendapat yang salah tentang seks dan kontrasepsi (sebagai contoh, mereka tidak akan hamil jika melakukannya untuk pertama kali), pendidikan yang berkualitas dapat membuat perbedaan.
Pada kenyataannya dalam beberapa kasus, mengajarkan remaja tentang kontrasepsi tampaknya menunda aktifitas seksual mereka. Karena para remaja seringkali memperoleh pendapat yang salah tentang seks dan kontrasepsi (sebagai contoh, mereka tidak akan hamil jika melakukannya untuk pertama kali), pendidikan yang berkualitas dapat membuat perbedaan.
Mendidik anak-anak fakta mengenai kontrasepsi tidaklah perlu untuk tidak konsisten dengan pesan untuk menghindari berhubungan seksual, khususnya jika kontrasepsi dibahas dalam kaitannya misalnya dengan pernikahan. Sekarang hampir dua pertiga dari sekolah-sekolah umum menawarkan muridnya pendidikan formal tentang penggunaan kontrasepsi untuk pencegahan penyakit dan kehamilan.
Namun bersamaan dengan itu hanya memberikan informasi tentang seks dan metode kontrasepsi kepada anak-anak tidaklah cukup, jika kita tidak menjelaskan tentang motivasi mereka untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab serta keterampilan yang mereka gunakan dan pengetahuan yang mereka punyai. Sebagai contoh pada tahun 1995, 97% dari remaja laki-laki berumur 15-19 tahun dilaporkan telah mendapat pendidikan formal mengenai seks dan pencegahan AIDS, 85% tentang Penyakit Menular Seksual dan Keluarga Berencana dan 75% tentang pendidikan abstinence (menghindari hubungan seksual) dimana sebelumnya pada tahun 1996 ada peningkatan dramatis dana pemerintah untuk pendidikan abstinence. Meskipun demikian banyak dari pemuda ini tidak menggunakan kondom atau kontrasepsi sama sekali, sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.
Namun bersamaan dengan itu hanya memberikan informasi tentang seks dan metode kontrasepsi kepada anak-anak tidaklah cukup, jika kita tidak menjelaskan tentang motivasi mereka untuk membuat keputusan yang bertanggung jawab serta keterampilan yang mereka gunakan dan pengetahuan yang mereka punyai. Sebagai contoh pada tahun 1995, 97% dari remaja laki-laki berumur 15-19 tahun dilaporkan telah mendapat pendidikan formal mengenai seks dan pencegahan AIDS, 85% tentang Penyakit Menular Seksual dan Keluarga Berencana dan 75% tentang pendidikan abstinence (menghindari hubungan seksual) dimana sebelumnya pada tahun 1996 ada peningkatan dramatis dana pemerintah untuk pendidikan abstinence. Meskipun demikian banyak dari pemuda ini tidak menggunakan kondom atau kontrasepsi sama sekali, sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya.
(terjemahan dari Buku The Next Best Thing: Helping Sexually Active Teens Avoid Pregnancy, hal. 8-9)
Related Articles :
0 komentar:
Posting Komentar