BThemes

Jumat, 18 Maret 2011

Hak-hak Perempuan dan Kesehatan Reproduksi


 
Pada bulan September 1994 di Kairo, 184 negara berkumpul untuk merencanakan suatu kesetaraan antara kehidupan manusia dan sumber daya yang ada. Untuk pertama kalinya, perjanjian internasional mengenai kependudukan memfokuskan kesehatan reproduksi dan hak-hak perempuan sebagai tema sentral.

Konferensi Internasional ini menyetujui bahwa secara umum akses terhadap pelayanan kesehatan reproduksi harus dapat diwujudkan sampai tahun 2015. Tantangan yang dihadapi para pembuat kebijakan, pelaksana-pelaksana program serta para advokator adalah mengajak pemerintah, lembaga donor dan kelompok-kelompok perempuan serta organisasi nonpemerintah lainnya untuk menjamin bahwa perjanjian yang telah dibuat tersebut di Kairo secara penuh dapat diterapkan di masing-masing negara.



Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Pelayanan kesehatan reproduksi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan perempuan dan laki-laki berhubungan dengan masalah seksualitas dan penjarangan kehamilan. Tujuan dari program-program yang terkait serta konfigurasi dari pelayanan tersebut harus menyeluruh, dan mengacu kepada program Keluarga Berencana (KB) yang konvensional serta pelayanan kesehatan ibu dan anak.

Komponen yang termasuk di dalam kesehatan reproduksi adalah:
  1. Konseling tentang seksualitas, kehamilan, alat kontrasepsi, aborsi, infertilitas, infeksi dan penyakit;
  2. Pendidikan seksualitas dan jender;
  3. Pencegahan, skrining dan pengobatan infeksi saluran reproduksi, penyakit menular seksual (PMS), termasuk HIV/AIDS dan masalah kebidanan lainnya;
  4. Pemberian informasi yang benar sehingga secara sukarela memilih alat kontrasepsi yang ada;
  5. Pencegahan dan pengobatan infertilitas;
  6. Pelayanan aborsi yang aman;
  7. Pelayanan kehamilan, persalinan oleh tenaga kesehatan, pelayanan pasca kelahiran; dan
  8. Pelayanan kesehatan untuk bayi dan anak-anak.
Kualitas pelayanan merupakan prioritas dan ini harus didukung dengan:
  1. Menerapkan metode yang kompeten dengan standar yang tinggi (maintaining high standards of technical competence);
  2. Melayani klien dengan rasa hormat dan bersahabat;
  3. Merancang pelayanan agar dapat memenuhi kebutuhan klien; dan
  4. Menyediakan pelayanan lanjutan.

Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan memperkirakan bahwa setiap tahun diperlukan dana sekitar US$17 juta sampai tahun 2000 untuk menyediakan pelayanan kesehatan reproduksi di negara-negara miskin yang dapat diakses secara umum.

Apakah Hak Reproduksi itu?

Yang termasuk di dalam hak reproduksi adalah:
  • Hak semua pasangan dan individual untuk memutuskan dan bertanggung jawab terhadap jumlah, jeda dan waktu untuk mempunyai anak serta hak atas informasi yang berkaitan dengan hal tersebut;
  • Hak untuk mendapatkan kehidupan seksual dan kesehatan reproduksi yang terbaik serta hak untuk mendapatkan pelayanan dan informasi agar hal tersebut dapat terwujud; dan
  • Hak untuk membuat keputusan yang berkenaan dengan reproduksi yang bebas dari diskriminasi, pemaksaan dan kekerasan.

Bagaimana mewujudkannya ?

Dengan memodifikasi program KB dan program kesehatan lainnya agar dapat:
  • Memperluas jangkauan pelayanan terhadap perempuan yang mempunyai kebutuhan akan hal-hal yang berkaitan dengan masalah reproduksi dan kesehatan seksual;
  • Secara intensif melatih dan memberikan supervisi kepada staf dan memberlakukan sistem-sistem yang memberikan kualitas pelayanan yang baik, tidak hanya terpaku kepada jumlah klien yang dapat dilayani;
  • Merancang pelayanan yang menjaga hak-hak perempuan dan mendorong pemberdayaannya;
  • Menyediakan informasi dan pelayanan terhadap perempuan yang lebih muda atau lebih tua dari usia reproduksi, tanpa melihat status perkawinannya;
  • Mendorong dan mendukung peran laki-laki untuk ikut ambil bagian dalam pembagian tanggung jawab terhadap tingkah laku seksual dan reproduksinya, masa kehamilan, kesehatan ibu dan anak, penjarangan kehamilan, infeksi PMS dan HIV/AIDS serta kekerasan; dan
  • Mendukung penelitian untuk mengisi kesenjangan terhadap pengetahuan yang berkaitan dengan masalah teknologi dan pelayanan termasuk di dalamnya adalah microbicides, metode-metode untuk men-diagnosa PMS, pengobatan PMS yang terjangkau serta pelayanan kegawatdaruratan kebidanan.
Beberapa prinsip yang harus digarisbawahi adalah:
  • Program-program dan pelayanan harus dirancang sesuai dengan kondisi-kondisi yang ada dan menjamin bahwa pelayanan ini dapat dimanfaatkan dan dijangkau oleh seluruh perempuan;
  • Rancangan program dan penerapannya harus melibatkan perempuan dari berbagai latar-belakang; dan
  • Program harus mendukung baik laki-laki maupun perempuan dalam hal pembagian tanggung jawab dari tingkah laku seksual, masa subur, dan kesehatannya serta keberadaan pasangan dan anak-anaknya.

Bagaimana Hak Reproduksi dapat Terjamin?
  • Pemerintah, lembaga donor dan masyarakat harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjamin semua pasangan dan individu yang menginginkan pelayanan kesehatan reproduksi dan kesehatan seksualnya terpenuhi;
  • Hukum-hukum dan kebijakan-kebijakan harus dibuat dan dijalankan untuk mencegah diskriminasi, pemaksaan dan kekerasan yang berhubungan dengan sekualitas dan masalah reproduksi; dan
  • Perempuan dan laki-laki harus bekerja sama untuk mengetahui haknya, mendorong agar pemerintah dapat melindungi hak-hak ini serta membangun dukungan atas hak-hak tersebut melalui pendidikan dan advokasi.
Konsep-konsep kesehatan reproduksi dan uraian hak-hak perempuan ini diambil dari hasil kerja International Women’s Health Advocates Worldwide.

Pelayanan kesehatan reproduksi diperlukan untuk memenuhi kebutuhan perempuan sebagaimana mereka inginkan, serta mengetahui bahwa kebutuhan-kebutuhan ini sangat beragam dan saling terkait satu dengan yang lain. Hak Reproduksi maupun akses untuk mendapatkan Pelayanan Kesehatan Reproduksi adalah penting, sehingga perempuan dapat:
  • Mempunyai pengalaman dalam kehidupan seksual yang sehat, terbebas dari penyakit, kekerasan, ketidakmampuan, ketakutan, kesakitan, atau kematian yang berhubungan dengan reproduksi dan seksualitas
  • Mengatur kehamilannya secara aman dan efektif sesuai dengan keinginannya, menghentikan kehamilan yang tidak diinginkan, dan menjaga kehamilan sampai waktu persalinan
  • Mendorong dan membesarkan anak-anak yang sehat seperti juga ketika mereka menginginkan kesehatan bagi dirinya sendiri
Diterjemahkan oleh Mercy Lucianawaty
Sumber: International Women’s Health Coalition. Women’s Reality Women’s Power

Related Articles :


Stumble
Delicious
Technorati
Twitter
Facebook

0 komentar:

Posting Komentar

VIDEO

ENTER-TAB1-CONTENT-HERE

RECENT POSTS

ENTER-TAB2-CONTENT-HERE

POPULAR POSTS

ENTER-TAB3-CONTENT-HERE
 

PIK-REMAJA TUNAS BANGSA Copyright © 2010 LKart Theme is Designed by Lasantha